Halal yang mengatur di dalam UNCITRAL Model Law om Electronic Comerrce berkenaan dengan e-contract adalah mengenai : penawaranan penerimaan penawaran (acceptance), pengakuan terhadap psan data, persyaraan tertulis dan tanda tangan, tempat dan waktu pengiriman serta penerimaan pesan data, keaslian, kecakapan dan kewenangan melakukan transaksi

Pengertian Naskah Menurut Para Ahli1. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI2. Molton3. Sendarastik4. Imam Suryono5. Baried6. Ferdinand BrunetierreJenis-Jenis Naskah1. Naskah Spontan2. Naskah Pesanan3. Naskah yang Dicari Editor4. Naskah Terjemah5. Naskah Sayembara6. Naskah Kerja SamaTata Cara Penulisan Naskah1. Menentukan Tema2. Menetapkan Premis3. Menyusun Plot atau Kerangka4. SinopsisBagian-Bagian NaskahContoh NaskahFAQ tentang Pengertian Naskah Dalam kehidupan sehari-hari, baik akademis maupun masyarakat biasa pasti pernah mendengar, melihat, atau mendengar mengenai naskah. Ada berbagai naskah yang tersebar, baik di buku, majalah, website online, dan lain sebagainya. Tapi tentu tidak semuanya tahu sebenarnya apa naskah itu mulai dari pengertian naskah dan apa saja yang termasuk naskah. Bagi akademisi yang aktif menulis atau terjun ke dunia penulisan, tentu saja naskah bukan hal yang asing. Setiap harinya, Anda akan dihadapkan dengan naskah, sehingga harus mengenal secara menyeluruh mengenai naskah mulai dari pengertian naskah, jenis-jenis naskah, tata cara penulisan naskah, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, maka Anda harus mengetahui seluk-beluk mengenai naskah mulai dari pengertian naskah hingga contoh naskah. Untuk perlu diketahui, naskah biasanya berbentuk lembaran atau beberapa bagian yang dijadikan dalam satu buku atau satu file. Naskah bisa disusun dalam sebuah buku atau disusun tidak dalam bentuk buku tergantung fungsinya. Lalu seperti apa naskah dan pengertian naskah sebenarnya? Di bawah ini akan dijelaskan berbagai hal mengenai pengertian naskah, jenis-jenis naskah, tata cara penulisan naskah, bagian-bagian naskah, dan contoh-contoh naskah. Pengertian Naskah Menurut Para Ahli Secara etimologis, pengertian naskah diambil dari bahasa Arab yaitu kata nushkhatum yang memiliki arti potongan kertas’. Hal ini karena umumnya naskah berbentuk beberapa lembaran yang perlu dikoreksi sebelum dipakai. Pengertian naskah akan menjelaskan mengenai tema dan isi yang dapat diterima oleh penonton. Secara umum, pengertian naskah adalah tulisan yang biasa atau umum dikenal semua orang yang berkecimpung di dunia penulisan. Naskah berfungsi untuk berbagai hal, misalnya bahan bacaan, sebagai teks yang harus dibaca di dunia perfilman, memuat ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Definisi atau pengertian naskah sendiri merupakan cerita yang diuraikan dengan urutan adegan demi adegan yang dilengkapi dengan tempat atau latar, keadaan, dialog, dan juga seringkali ada penokohan di dalamnya. Tulisan pada pengertian naskah tersebut disusun secara sistematis dalam konteks struktur dramatis sehingga menjadi acuan dalam proses produksi. Pengertian naskah bisa disebut sebagai dasar sebuah cerita baik dalam film maupun dalam pementasan pada teater. Biasanya, pengertian naskah ini dibuat sangat dramatis dan menampilkan mengenai setting waktu, tempat, kondisi, dan berbagai dialog dari beberapa tokoh yang ada di dalamnya. Sementara itu di dunia penerbitan, pengertian naskah adalah hasil karya tulisan atau karangan seseorang yang belum diterbitkan. Naskah-naskah karya penulis inilah yang dicari penerbit untuk diterbitkan Sehingga tanpa naskah, penerbit tidak bisa berbuat apa-apa. Naskah bisa ditulis dengan tangan atau ditulis menggunakan perangkat digital dan biasanya jika sudah selesai akan diserahkan ke editor naskah untuk diperiksa lagi kualitasnya, baru akan dipakai sebagai pegangan. Jika pengertian naskah secara umum sudah diketahui, perlu diketahui juga pengertian naskah menurut para ahli. Tentu saja beberapa ahli memiliki pandangan berbeda mengenai pengertian naskah. Meski pada dasarnya sama, ada beberapa aspek pandangan para ahli yang membedakan pengertian naskah yang satu dan pengertian naskah yang lain. 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian naskah adalah sebuah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan. Namun di era modern seperti saat ini, naskah tidak lagi ditulis manual menggunakan tangan melainkan menggunakan mesin ketik, salah satunya komputer atau laptop. Mengetik naskah melalui alat tersebut membutuhkan aplikasi khusus, misalnya Google Documents atau Ms. Word dan aplikasi lain yang masih satu jenis. Dengan kemudahan digital, menulis naskah dinilai lebih mudah dan juga lebih fleksibel karena ketika ada struktur yang masih perlu diperbaiki, akan lebih mudah dan lebih cepat dalam memperbaikinya. 2. Molton Menurut Molton, pengertian naskah adalah drama. Definisi atau pengertian naskah menurut Molton adalah drama yang hidup dan dilukiskan melalui gerak atau life presented in action. 3. Sendarastik Sendarastik mengungkapkan pengertian naskah sebagai sebuah naskah drama. Menurutnya, naskah adalah bahan dasar dalam pementasan dan belum sempurna bentuknya bila belum dipentaskan. Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis atau playwright yang memiliki isi mengenai nilai-nilai pengalaman umum. Nilai-nilai yang terdapat di dalam naskah akan menjelaskan mengenai pernyataan yang ingin disampaikan penulis kepada penontonnya. 4. Imam Suryono Menurut Imam Suryono, pengertian naskah adalah sebuah drama yang berisi aksi atau perbuatan yang menjelaskan tentang suatu masalah yang dihadapi seorang tokoh. Pendapat Imam Suryono berfokus pada naskah drama yang dijadikan dasar dalam pementasan drama di teater. Sehingga pengertian naskah jadi unsur yang paling penting untuk membangun sebuah drama agar dapat diperankan dengan baik oleh para pemeran atau aktor dan aktris yang tergabung di dalamnya. 5. Baried Baried mengungkapkan pendapatnya bahwa pengertian naskah adalah naskah drama yang merupakan tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan dari hasil budaya di masa lampau. 6. Ferdinand Brunetierre Ferdinand Brunetierre menyatakan bahwa pengertian naskah adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak yang dimunculkan dalam drama yang memerankan isi naskah cerita. Baca juga 10 Jenis Kertas Yang Sering di Gunakan Sehari-hari Sampul Buku Peran Penting Cover Sebagai Persuasi Visual Keuntungan Cetak Di Penerbit Buku Online Progam Express Deal Promo Menerbitkan Buku Akhir Tahun Sistematika Makalah Ukuran Kertas, Style, Spacing, Font,dan Margin Jenis-Jenis Naskah Setelah mengenal dan memahami tentang pengertian naskah, kini saatnya memahami juga mengenai jenis-jenis naskah yang terdapat di dalam pengertian naskah. Pada dasarnya, pengertian naskah memiliki beberapa jenis naskah yang dibedakan menurut cara pembuatannya. Menurut Pamusuk Eneste dalam bukunya yaitu Buku Pintar Penyuntingan Naskah, berikut ini adalah enam jenis naskah yang dikenal di dunia penerbitan lengkap dengan penjelasannya. 1. Naskah Spontan Pengertian naskah spontan adalah naskah yang dikirimkan penulis kepada penerbit untuk kemudian dapat dipertimbangkan apakah naskah tersebut bisa terbit atau tidak. Misalnya jika Anda memiliki naskah drama yang ditulis sendiri dan ingin diterbitkan atau dikirimkan ke penerbit, itu namanya pengertian naskah spontan. Pengertian naskah spontan juga dipahami sebagai naskah yang ditulis sepenuhnya atas inisiatif dan kemauan dari penulis, sehingga tidak ada paksaan atau perintah dari pihak luar yang mempengaruhi penulis untuk menulis naskah tersebut. Misalnya Anda ingin menulis mengenai bagaimana cara membenahi perabot rumah tangga yang rusak. Penulis menuliskannya sampai selesai tanpa diminta siapa pun, itu namanya naskah spontan. Artinya penulis menulis murni atas keinginan penulis atau berdasarkan pertimbangan dari penulis sendiri. Karena sifatnya inisiatif, maka naskah spontan harus melalui proses seleksi dan evaluasi terlebih dahulu sebelum diterbitkan oleh penulis. Nantinya, penerbit akan mempertimbangkan apakah naskah tersebut baik atau buruk untuk diterbitkan dan bagaimana pengertian naskah menurut isi naskah apakah sesuai tidak dengan isi yang ditulis, bagaimana karakteristiknya, dan lain sebagainya. Jenis naskah spontan ini biasanya peluang diterimanya lebih besar jika dikirimkan ke penerbit yang tepat. Misalnya Anda ingin menerbitkan naskah buku anak-anak, maka kirimkanlah ke penerbit yang menerbitkan buku anak-anak. Sehingga perlu dipertimbangkan juga bagaimana gaya atau karakteristik penerbit yang akan dituju. 2. Naskah Pesanan Pengertian naskah pesanan sederhananya adalah naskah yang dipesan oleh penerbit. Hal ini sering terjadi. Misalnya sedang akan diselenggarakan ujian nasional SMP hingga SMA di Indonesia, maka penerbit akan meminta penulis pilihannya untuk menulis mengenai kisi-kisi atau teori mengenai materi yang memuat berbagai pelajaran yang akan diujikan pada ujian nasional tersebut. Pengertian naskah pesanan juga akan lebih marak lagi ketika penerbit merasa persediaan buku miliknya sedikit atau ada berbagai informasi yang harus diperbarui sehingga membutuhkan penulis untuk menulis buku yang baru. Meski demikian, penulis yang akan mendapat naskah pesanan ini tidak sembarangan. Penulis biasanya akan mempercayakan naskahnya kepada penulis yang memang ahli di bidang tersebut. Misalnya penulis novel yang akan diserahkan pada sastrawan, naskah mengenai ilmu fisika diserahkan pada ahli fisika, dan lain sebagainya. Perbedaan pengertian naskah pesanan ini nantinya akan menjadi tumpuan penerbit ketika pasarnya sedang lesu. Keuntungan yang akan didapatkan oleh penulis naskah pesanan ini adalah naskah yang ia tulis sudah pasti akan diterbitkan karena memang dibutuhkan oleh penerbit. Selain itu, keuntungan lainnya dari menulis naskah pesanan adalah naskah yang sudah selesai akan diterbitkan tidak lama setelah naskah tersebut diberikan ke penerbit. Sehingga penulis tak perlu menunggu lama untuk kepastian kapan naskahnya akan terbit. Namun meski demikian, penulis naskah pesanan harus sangat profesional dan mengerjakan atau menyelesaikan target tulisannya sesuai yang ditentukan karena ketika sudah mendekati target, tak jarang penerbit akan menagih naskah pesanan tersebut. Penulis naskah pesanan juga dituntut harus ahli dan memahami berbagai isu dan tema yang akan ditulisnya, terlebih karena biasanya naskah pesanan ini harus cepat selesai, isinya harus tepat dan seharusnya tidak terlalu lama dalam mengerjakannya. 3. Naskah yang Dicari Editor Pengertian naskah yang dicari editor adalah jenis naskah ketiga. Pengertian naskah yang dicari editor ini maksudnya naskah yang dibutuhkan editor sehingga editor perlu mencari naskah terbaik untuk diterbitkan. Sifatnya, naskah yang dicari editor ini hampir mirip dengan pengertian naskah pesanan, bedanya ini dari editor. Jenis naskah yang dicari editor ini belakangan mulai terjadi dan ramai di beberapa tahun terakhir. Biasanya para penerbit akan meminta bantuan atau mengutus editor tertentu mencari naskah dari luar atau dari penulis dan meminta penulis kepercayaannya menulis naskah. Pengertian naskah yang dicari editor ini biasanya akan disesuaikan dengan kontrak penerbitan sehingga aturan kerja antara penerbit, editor, dan penulis ini jelas. Tak heran jika saat ini banyak editor mengadakan atau mengunjungi seminar demi menemukan penulis yang ideal. Penulis yang ingin juga diajak bekerjasama dengan editor juga biasanya bisa melihat jejak para editor ini di forum kepenulisan atau biasanya editor akan senantiasa menjadi pembaca dan memantau Wattpad atau blog milik penulis tertentu. 4. Naskah Terjemah Jenis naskah yang selanjutnya adalah naskah terjemah. Pengertian naskah terjemah merupakan naskah yang berasal dari bahasa asing dan perlu diterjemahkan ke dalam bahasa ibu. Biasanya dalam hal ini penerbit meminta penulis atau mencari penulis yang mahir menerjemahkan teks dengan bidang yang linear dengan bidang naskah yang akan diterjemahkan. Ada dua jenis naskah terjemahan, yaitu naskah yang sudah bebas hak cipta dan juga naskah yang masih terikat hak cipta. Perbedaan dari pengertian naskah bebas hak cipta adalah penerbit bebas menerjemahkan dan menerbitkan tanpa membayar royalti kepada penulis naskah asli, biasanya ini dilakukan pada naskah klasik sebelum 1990-an. Sementara itu, naskah terjemahan yang terikat hak cipta, penerbit harus meminta izin kepada penulis atau penerbit naskah aslinya dan biasanya penerbit harus mengeluarkan biaya sebagai izin reproduksi karya asing ke bahasa ibu atau bahasa Indonesia. Cara ini bisa dilakukan melalui email, telepon, atau berkunjung langsung ke penulis atau penerbit yang bersangkutan. 5. Naskah Sayembara Pengertian naskah sayembara adalah naskah yang dicari melalui proses sayembara atau bahasa kekiniannya adalah lomba dan ajang menulis. Sayembara ini biasanya dibuat oleh penerbit untuk mendapatkan penulis-penulis baru. Tentu saja, ada ketentuan dan juga tata tertib yang harus dipatuhi penulis yang ingin naskahnya lolos. Pengertian naskah sayembara ini bisa dilakukan untuk berbagai jenis naskah, misalnya naskah kumpulan cerpen, naskah novel, naskah puisi, naskah esai, atau bahkan naskah mengenai informasi dan pengetahuan. Prosedur yang ditetapkan penerbit biasanya jadi acuan penulis mana yang kira-kira sesuai dengan kriterianya dan naskahnya bisa diterbitkan. 6. Naskah Kerja Sama Pengertian naskah kerja sama adalah naskah yang diterbitkan atas dasar persetujuan atau kerja sama yang dijalin penerbit dengan lembaga atau institusi atau instansi tertentu. Biasanya, instansi tertentu tersebut akan memberikan naskahnya kepada penerbit untuk diterbitkan. Berbeda halnya dengan naskah-naskah lain, dalam naskah kerja sama ini instansi tertentulah yang akan membayar sejumlah uang kepada penerbit sebagai biaya cetak atau penerbitan buku. Sederhananya, instansi atau lembaga ini menawarkan naskah dan membayar penerbit agar tulisannya terbit. Atau bisa juga, baik penerbit maupun instansi tersebut menanggung biaya produksi sama rata. Hal ini tentu harus sesuai persetujuan kedua belah pihak sebelum akhirnya penerbit menyetujui kerja sama. Tata Cara Penulisan Naskah Ada empat tahap utama dalam pengertian naskah dan cara menulis naskah yaitu 1 menentukan tema, 2 menetapkan premis, 3 menyusun plot atau kerangka, dan 4 menulis sinopsis. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat bagaimana tata cara penulisan dalam pengertian naskah. 1. Menentukan Tema Penulis harus terlebih dahulu menentukan tema atau ide apa yang akan dipilih sebagai dasar atau landasan menulis naskah. Biasanya tema atau ide ini berangkat dari satu topik sederhana dan singkat, yaitu mengenai kekerasan. Kemudian penulis akan melakukan tahap selanjutnya untuk menulis naskah dengan tema kekerasan. 2. Menetapkan Premis Premis yang dimaksud dalam pengertian naskah merupakan sebuah kalimat yang secara umum menggambarkan tentang tema cerita yang dituliskan atau lebih detail dan lebih spesifik dibandingkan tema. Misalnya tadi adalah tema kekerasan, maka kekerasan terhadap apa yang akan diangkat dan bagaimana strukturnya. 3. Menyusun Plot atau Kerangka Artinya, pengertian naskah dalam hal ini berhubungan dari detail yang sudah dibuat dari tema dan premis, kemudian penulis mengembangkan menjadi susunan atau rangkaian kerangka cerita yang terdiri dari – pendahuluan – konflik – klimaks – solusi – kesimpulan Dari poin di atas, penulis bisa melanjutkan dengan menulis naskah berdasarkan poin-poin yang sudah ditentukan. 4. Sinopsis Pengertian naskah yaitu sinopsis merupakan gambaran cerita yang harus dibuat berisi mengenai ringkasan atau gambaran singkat dari isi naskah yang ditulis menggunakan bahasa yang menarik, lugas, jelas, dan juga tidak bertele-tele. Sinopsis ini bertujuan sebagai pengantar. Bagian-Bagian Naskah Pada naskah, ada beberapa bagian dari pengertian naskah yang harus diketahui, yaitu – dialog para tokoh – catatan atau anotasi tiap adegan atau tindakan dari para tokoh atau stage director – deskripsi tokoh – deskripsi waktu dan tempat – pembagian babak dan adegan Contoh Naskah Suatu hari, di sore yang sejuk empat seorang sahabat bercengkrama di pinggir sawah. Mereka bernama Deni, Irfan, Putri, dan Tyas. Deni Kalau besar nanti, apakah kalian tetap akan bekerja di desa ini atau memilih pergi ke kota? Irfan Aku sih mau ke kota untuk jadi orang kota hehehe Putri Sama sih, aku juga ingin bekerja di perusahaan yang punya lantai banyak sekali. Jadi setiap ke kantor, aku akan naik lift. Asyik sepertinya. Deni Kamu bagaimana Tyas? Tyas Tyas belum tahu. Tyas kan harus membantu emak berjualan sayur. Nanti kalau Tyas ke kota, bagaimana emak di sini? Mereka pun terdiam sembari menunggu matahari terbenam. Putri Benar juga. Kalau ke kota, tentu kita akan jauh dari emak dan bapak ya. Irfan Tapi kan kita harus menggapai cita-cita kita? Deni Iya, semua tergantung kita masing-masing. Tyas tertunduk. Tyas Kalian enak, masih punya bapak. Tyas bagaimana? Semua terharu dan saling berpelukan. FAQ tentang Pengertian Naskah Apa yang dimaksud dengan naskah?Pengertian naskah bisa disebut sebagai dasar sebuah cerita baik dalam film maupun dalam pementasan pada teater. Biasanya, pengertian naskah ini dibuat sangat dramatis dan menampilkan mengenai setting waktu, tempat, kondisi, dan berbagai dialog dari beberapa tokoh yang ada di dalamnya. Pengertian naskah dan contohnya?pengertian naskah sendiri merupakan cerita yang diuraikan dengan urutan adegan demi adegan yang dilengkapi dengan tempat atau latar, keadaan, dialog, dan juga seringkali ada penokohan di dalamnya. Contoh pengertian naskahnya adalah naskah drama, naskah film, naskah buku, dan lain sebagainya. Pengertian naskah menurut bahasa dan istilah?Pengertian naskah diambil dari bahasa Arab yaitu kata nushkhatum yang memiliki arti potongan kertas’. Hal ini karena umumnya naskah berbentuk beberapa lembaran yang perlu dikoreksi sebelum dipakai. Pengertian naskah akan menjelaskan mengenai tema dan isi yang dapat diterima oleh penonton. Artikel Terkait Metode dan Trik Penerbit Buku Melirik Naskah Contoh Naskah Buku yang Bisa Diterima Penerbit Kirim Naskah Buku Nonfiksi Cara Mengirim Naskah Novel ke Penerbit Naskah Buku Berkualitas dan Cara Menulis Naskah Buku Tidak Direspon Penerbit? Lakukan Hal Ini Strategi Penulis Pemula Supaya Naskah Diterima Penerbit Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Tiga Kunci Membuat Buku Ajar yang TerstrukturCara Mudah Membuat Outline Buku AjarMembuat Lead yang Menarik Saat Menulis BukuMenghindari 5 Kendala Saat Menulis Buku Ajar Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini! Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

NaskahQur’an yang tujuh itu dibubuhi cap kekhalifahan dan menjadi dasar bagi semua pihak yang berkeinginan menulis ulang. Naskah-naskah tua dari zaman Khalifah Utsman bin Affan itu masih bisa dijumpai dan tersimpan pada berbagai museum dunia. Sebuah di antaranya tersimpan pada Museum di Tashkent, Asia Tengah.
PertanyaanLangkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskahdrama, kecuali...Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah drama, kecuali... menentukan sampiran membuat kerangka alur menentukan topik drama menentukan tokoh atau pelaku cerita Jawabanjawaban yang tepat adalah pilihan yang tepat adalah pilihan A. PembahasanLangkah-langkah menyusun teks drama dengan ide penulisan sendiri tidak jauh berbeda saat menulis cerpen, puisi, atau karya fiksi lainnya. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan Menentukan topik drama Menentukan tokoh atau pelaku cerita Membuat kerangka alur Mengubah kerangka alur dalam bentuk dialog Menyesuaikan struktur drama Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan menyusun teks drama dengan ide penulisan sendiri tidak jauh berbeda saat menulis cerpen, puisi, atau karya fiksi lainnya. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan Menentukan topik drama Menentukan tokoh atau pelaku cerita Membuat kerangka alur Mengubah kerangka alur dalam bentuk dialog Menyesuaikan struktur drama Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!9rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Dengandemikian, keterampilan menulis adalah keterampilan tertinggi dari empat keterampilan berbahasa tersebut diatas. Qiro’ah Sudah menjadi ketentuan umum bahwa membaca dalam sejarah manusia adalah untuk membuat sebuah gagasan atau tulisan. Oleh karena itu, maka terbentuklah sebuah naskah atau teks sehingga menjadi bacaan.

Kita sering sekali menyebut kata Naskah, tetapi tau gak sih Apa itu naskah? Mari kita bahas tentang pengertian naskah dan jenis-jenis naskah yang ada dalam karya sastra ini dan pastinya biar tidak bingung lagi tentang naskah. Dalam dunia kepenulisan tentunya akan mengenal berbagai jenis teknik, dan naskah adalah salah satu diantaranya. Naskah sendiri bisa diartikan sebagai tahap awal dari susunan sebuah buku. Bentuknya lembaran dan beberapa bagian bisa dimasukan dalam buku dan beberapa lagi akan dieliminasi atau tidak digunakan. Menyusun naskah bisa diartikan sebagai menyusun sebuah buku. Namun, harus diketahui naskah berbeda dengan buku. Lalu, seperti apa bedanya dan apa sebenarnya pengertian dari naskah? Maka bisa menyimak penjelasan di bawah ini. Daftar Isi 1Apa itu Naskah Secara umum?Pengertian Naskah Menurut Ahli1. KBBI 2. Imam Suryono 3. Molton 4. Sendarastik 5. Ferdinand Brunetierre 6. Baried Jenis-Jenis NaskahA. Naskah FiksiB. Naskah Non FIksi Apa itu Naskah Secara umum? Pengertian naskah adalah istilah yang sering terdengar oleh indra pendengaran, dan umum dikenal oleh siapa saja yang terjun di dunia kepenulisan. Naskah kemudian lebih dikenal dalam dunia perfilman. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan naskah? Naskah secara umum memiliki definisi sebagai sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi acuan dalam proses produksi. Naskah ini bisa dikatakan sebagai dasar sebuah cerita dalam film maupun dalam pementasan drama teater. Susunannya dibuat dramatik, menampilkan setting waktu, tempat, kondisi, dan juga dialog dari beberapa tokoh. Bentuk naskah biasanya adalah tulisan dan dijilid yang kemudian menampilkan adegan demi adegan. Struktur khas ini akan memudahkan tim produksi untuk menyiapkan semua kebutuhan dalam proses pengambilan gambar. Selain itu, strukturnya juga memudahkan para pemain untuk bisa menghafalkan dialog dan menjiwainya. Sebab menjelaskan secara sekilas mengenai kondisi tempat dan suasana dalam dialog yang akan dibawakan oleh tokoh. Selain menjadi dasar dalam pembuatan suatu film, naskah juga bisa menjadi bagian atau tahapan dari penulisan buku. Naskah ini berupa tulisan yang masih kasar dan perlu diedit, biasanya dalam bentuk lembaran. Jika diketik menggunakan perangkat digital, maka biasanya perlu editing dilakukan langsung di perangkat. Penulis biasanya akan mengirimkan naskah ini ke editor sebuah penerbit untuk dibaca atau dicek kualitasnya. Jika disetujui, maka naskah akan diterbitkan dalam bentuk buku maupun bentuk terbitan lainnya. Pengertian Naskah Menurut Ahli Banyak ahli kemudian mendefinisikan apa itu naskah, dan naskah adalah salah satu bentuk karya tulisan yang menjadi dasar dalam pembuatan sebuah film atau drama. Supaya lebih mudah memahami apa itu naskah. Maka berikut pendapat sejumlah ahli mengenai definisinya 1. KBBI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan. Namun di era modern seperti sekarang, naskah tidak ditulis manual memakai tangan. Melainkan diketik di perangkat digital menggunakan aplikasi khusus, misalnya dengan Google Document atau mungkin Ms. Word dan aplikasi yang sejenis. Meskipun begitu, strukturnya masih kasar dan bisa jadi saat dikirimkan ke editor akan mengalami banyak revisi. 2. Imam Suryono Pendapat berikutnya datang dari Imam Suryono. Beliau berpendapat, definisi naskah adalah sebuah drama yang berisi aksi atau perbuatan yang menjelaskan tentang suatu masalah yang dihadapi oleh seorang tokoh. Pendapat yang disampaikan beliau berfokus pada naskah drama yang dijadikan dasar dalam pementasan drama di teater. Sehingga naskah ini menjadi salah satu unsur penting yang membangun sebuah drama untuk bisa diperankan dengan baik oleh para pemain atau aktor dan aktris. 3. Molton Molton juga menjelaskan pengertian naskah adalah drama. Menurutnya, definisi naskah drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak life presented in action. 4. Sendarastik Pendapat berikutnya disampaikan oleh Sendarastik, yang juga mendefinisikan tentang pengertian naskah sebagai sebuah naskah drama. Menurutnya naskah adalah bahan dasar sebuah pementasan dan belum sempurna bentuknya apabila belum dipentaskan. Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis playwright yang berisi nilai-nilai pengalaman umum juga merupakan ide dasar bagi aktor. Sehingga di dalam naskah akan menjelaskan tentang pernyataan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. 5. Ferdinand Brunetierre Pendapat selanjutnya datang dari Ferdinand Brunetierre. Menurut beliau, naskah adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan dimunculkan dalam drama yang memerankan isi naskah cerita. 6. Baried Terakhir adalah pendapat dari Baried, yang juga menjelaskan naskah drama. Menurutnya, naskah drama adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bansa masa lampau. Naskah sendiri secara etimologi atau asal kata diambil dari bahasa arab yaitu dari kata nushkhatum. Artinya adalah potongan kertas, karena umumnya naskah ini berbentuk lembaran yang perlu dikoreksi. Dalam pembuatan naskah drama maupun naskah untuk terbitan buku cetak dan buku digital. Seorang penulis perlu menyusun naskahnya terlebih dahulu, melalui naskah inilah penulis akan menjelaskan tema secara maksimal. Naskah tidak terbentur oleh masalah jumlah halaman dan jumlah kata. Sebab naskah ini kedepannya akan dijilid menjadi buku yang dalam satu judul bisa berisi 300 halaman bahkan sampai 500 halaman atau lebih. Menyusun naskah membantu penulis menyusun sebuah buku secara bertahap dan tetap sistematis. Umumnya, untuk meminimalkan kesalahan proses penulisan naskah dilakukan dulu jika sudah selesai baru dikirimkan ke penerbit untuk dicek kualitasnya. Pengiriman naskah bisa dalam bentuk digital dan bisa dalam bentuk dicetak, disesuaikan dengan kebijakan penerbit yang dipilih. Naskah ini kemudian ditentukan apakah diterima, diterima dengan catatan khusus, atau langsung ditolak. Naskah yang diterima oleh penerbit kemudian akan dicetak menjadi buku. Dimana mulai dibuat desain layout agar tampak seperti buku pada umumnya. Naskah yang sudah dicetak kemudian tidak bisa lagi disebut naskah, melainkan disebut dengan jenis cetakannya. Jika dicetak menjadi buku maka disebut buku, jika dicetak menjadi monograf maka disebut monograf, dan begitu seterusnya. Jadi, secara sederhana naskah ini adalah tahap awal dari sebuah buku dan bentuknya masih kasar sekaligus berupa lembaran yang belum dijilid menjadi satu. Naskah dalam dunia kepenulisan kemudian memiliki beberapa jenis. Dalam dunia kepenulisan buku, jenis naskah adalah sebagai berikut A. Naskah Fiksi Naskah fiksi adalah naskah yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Sehingga tema atau apapun yang tertulis di dalam naskah fiksi ini sifatnya tidak nyata dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Dalam dunia kepenulisan, jenis naskah ini paling umum dijumpai karena menyasar seluruh lapisan masyarakat. Bentuk naskah fiksi sendiri bermacam-macam, paling dominan adalah naskah untuk novel dan cerita pendek. Isi naskah yang merupakan hasil rekaan atau hasil imajinasi penulisnya kemudian bisa menggugah perasaan pembaca. Sekaligus menggugah keinginan pembaca untuk membaca isinya dari awal sampai akhir. Naskah fiksi umumnya juga berusaha untuk menggugah perasaan pembaca merasakan apa yang diceritakan di dalamnya. Apa yang diceritakan adalah murni buah pikiran dan pemikiran atau pendapat penulis, Sehingga sifatnya subjektif. B. Naskah Non FIksi Jenis naskah yang kedua adalah naskah non fiksi yang merupakan kebalikan dari naskah fiksi. Naskah non fiksi adalah naskah yang berisi penyampaian suatu hal yang sifatnya nyata sehingga bisa dibuktikan kebenarannya secara langsung. Naskah jenis ini memerlukan tahapan yang panjang untuk bisa disusun dengan baik oleh penulisnya. Penulis perlu melakukan penelitian, dimulai dari menentukan tema, kemudian mengumpulkan referensi, dan mencari data, baru menarik kesimpulan. Tahapan panjang dari penyusunan naskah non fiksi membuatnya punya sifat objektif yang tinggi. Sebab berusaha untuk menarik minat dan menggugah nalar dari pembaca. Pembaca diajak berpikir secara logis, setiap hasil pemikiran ada penjelasan ilmiahnya. Tidak ada yang namanya sihir, tipu muslimat, dan sebagainya. Sebab segala hal yang dimuat di dalam naskah non fiksi adalah nyata dan bisa dijelaskan secara terperinci atau secara ilmiah. Naskah fiksi bisa dalam bentuk hasil penelitian, monograf, buku teks, biografi, autobiografi, dan sebagainya. Sehingga semua buku non fiksi atau buku ilmiah yang menjelaskan tentang fakta di lapangan masuk ke dalam kategori naskah non fiksi. Naskah non fiksi sebagaimana yang dijelaskan, terbagi menjadi beberapa golongan. Berikut tiga golongan dari naskah jenis ini 1. Monograf Monograf merupakan suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. Berhubung mengusung topik di satu bidang, maka penulisnya adalah seorang ahli di bidang tersebut. Monograf di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia, ditulis oleh para dosen yang memang menjadi ahli di suatu bidang keilmuan. Termasuk ke dalam jenis karya tulis ilmiah sehingga struktur penulisan perlu mengikuti kaidah yang ada. Misalnya, terdapat rumusan masalah, kemudian metodologi pemecahan masalah, dukungan data dan teori paling mutakhir terbaru, sampai kesimpulan dan juga bagian daftar pustaka. 2. Buku Teks Naskah non ilmiah berikutnya adalah buku teks yang juga dikenal dengan istilah buku referensi. Buku teks sendiri adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada satu bidang ilmu. Lalu, apa bedanya dengan monograf? Perbedaan terletak dari isi pembahasan di dalam naskah. Monograf biasanya mengusung satu tema untuk dikupas secara sekilas pada pokok tertentu. Sementara buku teks membahas satu tema atau lebih yang sekiranya memang relevan atau saling berhubungan. Kemudian disampaikan atau dijelaskan secara mendalam. Inilah alasan kenapa buku teks kemudian sering dijadikan sebagai referensi. Baik dalam menyusun karya tulis ilmiah, penelitian, dan lain sebagainya. Sama seperti monograf, naskah buku teks juga ditulis oleh ahli di suatu bidang keilmuan. Salah satu contohnya adalah kalangan dosen. 3. Trade Book Jenis terakhir dari naskah adalah trade book yang juga termasuk karya tulis ilmiah. Trade book sendiri adalah buku yang berisi tentang pengetahuan umum dan bisa dibaca oleh siapa saja common knowledge. Trade book kemudian bisa disebut dengan istilah ensiklopedia, karena memuat segala bentuk ilmu pengetahuan umum. Biasanya dibuat dengan tema spesifik. Misalnya jika penulis ingin mengupas pembahasan umum tentang tanah. Maka akan mengupas masalah tanah secara ilmiah dengan menggunakan banyak sumber. Sehingga pembaca tahu apa itu tanah, strukturnya, komponen penyusunnya, dan sebagainya. Bahasa di dalam trade book dibuat sederhana untuk memudahkan siapa saja memahami apa yang disampaikan. Sehingga berbeda dengan jenis naskah non fiksi lain yang menggunakan bahasa ilmiah karena sasarannya adalah masyarakat ilmiah. Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami naskah adalah suatu bentuk tulisan yang masih manual dan lembaran. Naskah ini belum dijilid dan belum dipublikasikan yang bisa mengalami perubahan isi dan struktur. Saat menulis buku atau mungkin skenario drama, pembuatan naskah menjadi tahap awal dari tujuan tersebut. Silahkan mempelajarinya, karena naskah berkualitas akan menghasilkan buku dan skenario berkualitas juga. Baca juga artikel penting lainnya Pengertian Buku Antologi Pengertian Antologi Puisi Apa itu kritik sastra? Cara Public Speaking yang Baik

ContohKutipan dalam Bahasa Inggris. Smith (2013) states that citing quotes can be challenging. Lipton states that daily writing practice is “critical to a writer’s success” (Practice, Practice, Practice! 5) Our greatest weakness lies in giving up. The most certain way to succeed is always to try just one more time.

Ada niatan untuk menerbitkan buku melalui penerbit buku? Menulislah naskah buku mulai sekarang. Ada banyak cara membuat buku. Memiliki banyak ide, memahami teori menulis dengan baik, rajin ikut pelatihan, namun kesulitan merangkai tulisan menjadi naskah buku yang siap terbit. Kendala dalam membuat buku bagi penulis pemula adalah membangun kebiasaan untuk menulis secara rutin. Ketika mood sedang bagus bisa menulis dengan sangat baik, tetapi begitu mood jelek tidak menulis sama sekali. Alhasil, naskah buku mandeg dan niatan untuk menerbitkan buku melalui penerbit buku hanya tinggal angan semata. Satu-satunya cara membuat buku adalah menulis naskah buku terlebih dahulu sebelum mengirimkannya kepada penerbit buku. Sebagaimana passion without creation is nothing, begitu juga niat dan ide untuk menulis tanpa diiringi meuwujudkannya dalam bentuk karya menjadi sia-sia. Hal tersulit adalah memulai, begitu juga dengan menulis. dibutuhkan niat dan motivasi yang kuat untuk menghadapi penyakit menulis, seperti rasa malas, ide mandeg, dan kebiasaan menunda atau menunggu mood yang baik. Segala sesuatu bisa dipelajari, termasuk cara membuat buku. Membuat buku dibutuhkan proses yang panjang, perlu investasi waktu, pikiran dan tenaga sehingga naskah dapat diterima penerbit. Cara membuat buku yang berkualitas perlu diiringi dengan kebiasan menulis. Coba terapkan langkah berikut untuk membangun kebiasaan menulis. 1. Apa Motivasi Anda Menulis? Setiap orang memiliki alasan yang berbeda untuk menjadi penulis. Ada banyak hal yang menjadi motivasi menulis buku. Tentukan apa motivasi Anda sebelum menulis buku. Motivasi yang kuat berperan penting untuk menghadapi tantangan menulis, seperti rasa bosan, ide mandeg, mood jelek, dsb. 2. Buat Target Menulis sesuai Kemampuan Tidak ada pencapaian tanpa target, karena tidak ada ukuran seberapa besar keberhasilan yang telah dicapai. Salah satu cara membuat buku adalah dengan menetapkan target penulisan. Penyusunan target yang jelas dan sesuai kemampuan memberikan gambaran kapan buku akan selesai, bagaimana rincian pekerjaan dalam penyusunan naskah buku, dan rincian waktu dalam menyusun masing-masing bagian dalam buku. Adapun contoh menetuntukan targer dalam penulisan buku adalah No. Langkah 1 Rincian Pekerjaan Langkah 2 Perkiraan Waktu Langkah 3 Menyesuaikan Tanggal Tanggal Mulai Tanggal Selesai 1 Membuat Tema atau Judul Buku 1 Minggu 5 Januari 11 Januari 2 Menulis Sesuai Outline 12 Januari 18 Januari a. Konsep Pendidikan di Rumah misal 1 Minggu 19 Januari 25 Januari b. … 1 Minggu 26 Januari 1 Februari c. …. 1 Minggu 2 Februari 8 Februari 3 Revisi Tahap Pertama 1 Bulan 9 Februari 5 Maret 4 Revisi Tahap Kedua 2 Minggu 6 Maret 19 Maret 5 Revisi Akhir 2 Minggu 20 Maret 2 April 6 Membuat Sinopsi 1 Minggu 3 April 9 April 7 Menyerahkan Naskah kepada Penerbit Buku 1 Minggu 10 April 16 April sumber Zainudin, 2015 Setelah target tersusun, tempellah target pada tempat yang mudah Anda lihat. Dengan demikian Anda tidak lupa dan menjadi penyemangat untuk mematuhi target yang Anda buat. Baca juga Mari Ketahui 4 Elemen Mengukur Buku Ajar Berkualitas 3. Menulis Naskah Buku Setiap Hari di Waktu yang Sama Cara membuat buku sehingga naskah sampai kepada penerbit buku tentu harus menulis secara rutin. Setelah membuat target menulis, maka selanjutnya harus mendisiplinkan diri. Menulis setiap hari sesuai dengan rincian pekerjaan yang ditetapkan pada waktu yang sama. Jika waktu terbaik menulis Anda adalah pagi hari, misalnya jam sampai jam maka lakukan kebiasan menulis setiap hari pada jam tersebut. Tercapai atau tidaknya target menulis pada dasarnya sangat tergantung kepada masing-masing pribadi. Semakin kita mematuhi target yang telah ditentukan maka naskah buku akan terkirim tepat waktu kepada penerbit buku. 4. Tulis Naskah Buku yang Anda Sukai Jangan menganggap menulis sebagai beban. Tulis apa saja yang Anda sukai. Cerita pendek, catatan harian, puisi atau apapun. Penulis harus menguasai materi yang ditulis sehingga tulisan yang dihasilkan berkualitas. Sehingga sebelum menulis, pikirkan apa yang paling Anda sukai, lalu tulislah selengkap dan sedetail mungkin Kinoysan, 2016. Namun, ketika Anda ingin menuliskan tema yang tidak dikuasai, tidak perlu khawatir Anda dapat melakukan riset. Membaca materi yang berkaitan dengan tema atau meminta pendapat ahli dapat menjadi pilihan sehingga tulisan tetap berkualitas dan kaya. 5. Komitmen Selain disiplin diri yang baik, seorang penulis juga harus berkomitmen untuk menyelesaikan tulisannya dengan menulis secara rutin. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menjaga komitmen untuk terus menulis adalah dengan mulai menulis di blog pribadi. Bisa pula bergabung dengan komunitas menulis dan membaca. Ada banyak komunitas menulis dan membaca yang memungkinkan kita untuk bisa bergabung di dalamnya. Banyak keuntungan yang diperoleh ketika bergabung dengan komunitas menulis dan membaca, berbagi semangat, pengetahuan dan pengalaman menulis sehingga kita tetap semangat dan terdorong untuk tetap menulis. Hal tersulit untuk membangun kebiasan adalah memulai, begitu juga dengan menulis. Jangan terlalu khawatir dengan gaya bahasa, seiring dengan latihan menulis secara rutin dengan sendirinya akan terbentuk ciri khas gaya bahasa Anda. Cara membuat buku adalah tentang komitmen bersama waktu “Investasi terbesar para penulis adalah waktu. Karena itu, wajar jika setiap hari disisihkan waktu untuk menulis” Bambang Trim. Mari mulai menulis secara rutin!! Ulin Nafi’ah Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Inilah 3 Sumber Belajar Selain Buku Teks Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yang Perlu Anda Tahu Penerbit Buku dan Teknik Menulis Buku Secara Indie 9 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini! Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download. Referensi Akbar Zainudin, 2015, UKTUB! Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari, Jakarta renebook. Ari Kinoysan, 2016, Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!, Yogya ANDI
CaraMenulis Naskah Pidato dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. WIJI Add Comment BAHASA INDONESIA. Tuesday, April 12, 2016 Anda harus memiliki pengetahuan tentang teknik menyusun atau menulis naskah pidato. Untuk itu ikutilah uraian berikut. membuat kerangka, dan menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. Penjelasannya adalah

Seni Teater untuk SMPMTs Kelas VIII 112 semua yang terlibat dalam pengerjaan pertunjukan, baik bagi pemeran dalam mempersiapkan penghayatan peran, sutradara dalam mengarahkan pemain, dan tim dekorasi serta penata artistik. Dalam membuat naskah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Pemilihan Materi Pemilihan materi sangat penting bagi pertunjukan teater. Dalam memilih materi sebaiknya disesuaikan dengan tema yang diangkat dalam pertunjukan. Jika yang diangkat adalah tema tradisi, naskah cerita yang dibuat adalah cerita legenda. Jika temanya kehidupan masa sekarang, naskah ceritanya bersifat modern atau kontemporer. b. Menentukan Tema dan Premis Tema adalah keseluruhan cerita dan kejadian yang d ijadikan dasar lakon, sedangkan premis adalah ide awal dan emosi awal yang dirumuskan secara singkat yang d ijadikan sebagai ide dasar. Keduanya hampir sama, namun hal yang paling didahulukan adalah tema. c. Penyusunan Watak Setelah menentukan tema, selanjutnya adalah menentukan watak pemain. Penentuan watak didasarkan pada tema dan tokoh yang dipilih berdasarkan premis yang telah ditentukan. d. Pengolahan Materi Pengolahan materi dapat dilakukan dengan berpedoman pada premis yang telah dibuat. Materi dapat diolah ke dalam dialog atau gerak laku para pemain. e. Penulisan Naskah Penulisan naskah adalah pemaparan tentang kehidupan sejelas-jelasnya dan terperinci mengenai kehidupan dan aspek yang terkandung dalam teater, sehingga mampu diinterpretasikan oleh pemain dan dirasakan oleh penonton. Dalam penulisan naskah perlu diperhatikan bentuk atau kerangka cerita, yaitu sebagai berikut. 1 Eksposisi, adalah perkenalan sebagai gambaran sekilas mengenai drama yang akan dipentaskan. 2 Komplikasi, adalah tahapan munculnya persoalan-persoalan baru muncul. Di sini terjadi pergulatan dialog antara peran protagonis dan antagonis. 3 Klimaks, adalah puncak ketegangan lakon antartokoh pemeran. 4 Antiklimaks, disebut juga tahap peleraian di mana dalam tahap ini telah dilakukan penyelesaian. Di sini penyelesaian bisa bersifat suka, duka, sedih, atau gembira. 5 Konklusi, atau disebut juga penyelesaian dan keputusan. Istilah lain keputusan adalah catastrophe dalam drama tragedi dan dalam drama komedi disebut denoument . Di unduh dari Pelajaran 8 Menggelar Pertunjukan Teater Nusantara 113 Pelatih a n 2 Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar 1. Apa yang dimaksud dengan naskah? 2. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam membuat naskah? 3. Apa yang dimaksud dengan skenario? 4. Bagaimana cara penulisan naskah yang baik? 5. Bagaimana cara menentukan tema dan premis pada teater? C. Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater

Sebuahkeluarga dengan tiga anak, dua lelaki, satu perempuan, tahu apa yang harus dilakukan. Hidup terpencil di sebuah bukit, mereka tampak bebas menggarap lahan yang ada hampir-tak berbatas. Bayam, kangkung, kul, singkong, kacang panjang, cabai, sudah bertahun-tahun menghidupi keluarga ini sejak pengantin baru.
- Naskah lakon atau skenario dibuat untuk tujuan pertunjukan dan memerlukan pemantapan mengenai tema, alur, latar, hingga penokohannya. Sebelum sebuah cerita sampai ke tangan sutradara dan para pemeran, diperlukan penyusunan naskah lakon terlebih dahulu. Naskah lakon disebut pula dengan skenario. Naskah ini menjadi bentuk penuangan ide cerita ke dalam alur cerita dan pembuatan naskah lakon adalah membuat tema. Lantas, melalui tema disusun peristiwa-peristiwa yang mempunyai alur jelas. Ukuran dan panjang cerita dibuat dengan memperhitungkan kebutuhan sebuah pertunjukan. Dalam buku Seni Budaya 2015 yang diterbitkan Kemdikbud disebutkan, filsuf Aristoteles membagi struktur naskah lakon terdiri dari pemaparan, komplikasi, klimaks, antiklimaks, dan konklusi. Struktur ini tidak berlaku secara kaku dan lebih bersifat fungsional. Struktur lebih sederhana memuat pemaparan, konflik, dan penyelesaian. Menyusun naskah lakon Langkah awal dalam menyusun naskah lakon memperhatikan hal-hal berikut ini 1. Menentukan temaTema merupakan gagasan atau ide cerita yang berfungsi sebagai inti cerita. Penulis cerita dapat menemukan ide dari mana pun dan kapan pun. Cara yang dipakai dalam memperoleh ide yaitu melalui pengamatan segala hal yang ada di sekitar. Tema dapat pula disebut muatan intelektual pada sebuah permainan. Tema bisa menjadi premis atau rumusan intisari cerita yang menjadi landasan untuk menentukan arah tujuan cerita. Oleh sebab itu, tema menjadi ide dasar, gagasan, atau pesan pada naskah lakon dan menjadi penentu arah jalannya cerita. 2. Menentukan plot atau kerangkaPlot atau alur merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa, sehingga menggerakkan jalan cerita melalui perumitan masalah menuju klimaks atau penyelesaian. Dalam membuat plot menerapkan hubungan sebab akibat. Plot disebut pula sebagai kerangka cerita yang di dalamnya terdiri dari beragam peristiwa . Peristiwa-peristiwa ini lantas membentuk rangkaian peristiwa dan mampu menjalankan gerak cerita sampai akhir. Plot biasanya terdiri dari beberapa bagian. Misalnya, bagian awal berisi penjelasan atau perkenalan tokoh cerita. Bagian tengah mulai muncul masalah-masalah yang dihadapi pemeran termasuk sampai ke klimaks dari masalah. Bagian terakhir akan mengemukakan solusi atas konflik yang dihadapi pada bagian tengah. Rangkaian dari beragam peristiwa ini membuat jalan cerita menjadi bisa dinikmati. 3. Menentukan latar atau settingDalam menulis naskah lakon, latar cerita akan memberikan gambaran tentang situasi tempat kejadian, gambaran tempat kejadian, hingga aktu terjadinya peristiwa. Situasi, tempat, dan waktu merupakan hasil imajinasi penulis yang bisa diperoleh idenya berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Apapun keadaan suatu tempat dapat dijadikan latar cerita. Misalnya tempat sepi, ramai, bising, keadaan sibuk, menakutkan, kotor, sampai tempat bau dapat dituliskan untuk mendukung isi cerita. Kepekaan penulis cerita dalam mengamati lingkungan cukup berpengaruh pada penggambaran latar. Sudut pandang setiap penulis juga akan berbeda-beda pada pengamatan tersebut. Agar mengasah ketajaman dan makin kaya dalam menggambarkan latar, penulis perlu lebih sering untuk melakukan pengamatan. 4. Menentukan tokohTokoh atau peran adalah makhluk hidup yang mempunyai hidup dan kehidupan di dunia lakon hasil rekaan penulis cerita. Para tokoh ini diberikan karakternya masing-masing sehingga tampak hidup di dalam cerita. Misalnya ada tokoh jahat, baik, kaya, miskin, pintar, dan sebagainya. Di samping karakter, perlu pula diberikan identitas pada tokoh seperti nama, jenis kelamin, fisik, jabatan, dan sebagainya. Dalam memilih tokoh dan segala hal yang melekat padanya, penulis bisa melakukan pengamatan dari kehidupan. Semua detail tokoh dituliskan sehingga bisa mendeskripsikan tokoh juga Apa Saja Keunikan Seni Peran Teater Tradisional Proses Perancangan Pementasan Seni Teater Tradisional Ada 5 Tahap Mengenal Seni Peran Teater Tradisional dan Karakteristiknya - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Alexander Haryanto
Sedangkanpendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan tulisan ini adalah terdiri dari 2 dibuat. Maka setiap norma hukum yang lebih tinggi adalah sumber hukum bagi norma yang lebih rendah. Jadi sumber hukum adalah hukum itu sendiri. e. Pembuatan dan Pelaksanaan Hukum tetapi tingkatannya sederajat dengan UUD dan Naskah Perubahan UUD
Penyusunan naskah atau teks pidato Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENYUSUNAN NASKAH ATAU TEKS PIDATOMakalahDisusun guna memenuhi tugasMata Kuliah RetorikaDosen Pengampu Adeni, I .MADisusun Oleh Fariqh Ahmad Zulfawzi 1801026144FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2019 PENDAHULUANA. Latar BelakangRetorika dapat dipahami sebagai sebagai seni berbicara di depan era globalisasi saat ini kemampuan untuk berbicara didepan umum sangatdibutuhkan karena seseorang mampu menyampaikan apa yang dikehendakinyamelalui berbicara. Kemampuan berbicara di depan publik setiap orang berbeda-beda, tergantung bagaimana orang tersebut mampu menghasilkan kata-kata,sehingga banyak orang yang sulit menyampaikan sesuatu di depan Rumusan Masalah1. Bagaimana cara menyusun naskah atau teks pidato ?C. Tujuan Penulisan1. Mengetahui cara menyusun naskah atau teks pidato1 PEMBAHASANA. Cara Menyusun Naskah atau Teks PidatoSebelum menyusun sebuah naskah pidato, yang harus diperhatikan ialah temapidato yang akan disampaikan. Pemilihan tema yang tepat bertujuan untukmenyesuaikan materi dengan situasi dan kondisi saat pidato Danjika tema sudah di tentukan selanjutnya kita membuat naskah pidato. Naskahpidato terdiri atas tiga bagian, yaitu1. Isi baiknya dalam menyusun sebuah naskah pidato disertakan hal-hal yang penting tentang acara tersebut, contohnya nama acara, para hadirin, dantujuan dari penyelenggaraan acara tersebut. selanjutnya, dalam membuat kerangkanaskah pidato harus memerhatikan bagian-bagian penting dalam pidato. Bagian-bagian tersebut adalah 1. Salam atau sapaan Pembukaan Isi Penutup pidato. dan5. Salam naskah pidato baiknya melalui beberapa cara sebagai berikut, 1. mengumpulkan bahan, 2. membuat kerangka, dan 1 Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah; Dalam Membentuk Da’i dan Khotib Profesional,Jakarta Kalam Mulia, 2002, hlm. 3. menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. a Mengumpulkan BahanBahan-bahan menulis pidato dapat diperoleh dari Buku-buku, perturan-peraturan, majalah-majalah, dan surat kabar merupakan sumber informasi yangkaya yang dapat digunakan sebagai bahan dalam rangka menguraikan isi Membuat Kerangka PidatoKerangka dasar dapat dibuat sebelum mencari bahan-bahan, yaitu denganmenentukan pokok-pokok yang akan dibicarakan, sedangkan kerangka yangterperinci baru dapat dibuat setelah bahan-bahan selesai kumpulkan. Denganbahan-bahan itu dapat menyusun pokok-pokok yang paling penting dalam tataurut yang Menguraikan isi pidatoDengan menggunakan kerangka yang telah dibuat, ada dua hal yang harusdilakukan 1 dapat mempergunakan kerangka tersebut untuk berpidato, yaituberpidato dengan menggunakan metode ekstemporan, dan 2 menulis ataumeyusun naskah pidato secara lengkap yang dibacakan atau Struktur Isi PidatoStruktur isi pidato adalah rangkaian isi pidato dari awal hingga ini disusun agar pidato berlangsung menarik dan tujuan pidato tercapaidengan Menyunting Naskah PidatoSeperti halnya naskah makalah atau artikel, naskah pidato pun perlu isi, bahasa, maupun Menyempurnakan Naskah Pidato2 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1453 Setelah disunting, baik oleh penulis sendiri maupun orang lain, perludilakukan tindak lanjut berupa penyempurnaan naskah. Penyempurnaan itudiarahkan pada aspek isi, bahasa, dan penalarannya sebagaimana yang telahdisunting di atas. Penyempurnaan aspek bahasa dilakukan dengan menggantikosakata yang lebih tepat dan menyempurnakan kalimat dengan memperbaikistruktur dan gagasannya. Sementara itu, penyempurnaan paragraf dilakukandengan memperbaiki koherensi dan kohesi paragraf. Untuk itu penambahankalimat, penyempurnaan kalimat, dan penghilangan kalimat perlu membagi lima tahap dalam penyusunan pidato yang terkenalsebagai lima hukum retorika, yaitu1. Invention penemuanPembicara mencari topik dan meneliti khalayak untuk mengetahui metodepersuasi yang paling tepat, juga merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahanargument yang sesuai dengan kebutuhan khalayak atau mad’ Deposito penyusunanPembicara menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan. Aristotelesmenyebutkan taxis yang berarti pembagian. Pesan harus dibagi dalam beberapabagian yang berkaitan secara Elucution gaya Pembiacara harus memiliki kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat ataumenarik dalam menyampaikan Memoria memori3 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1454 Pembicara harus mengingat apa yang ingin disampaikan, dengan mengaturbahan-bahan Pronontiatio penyampaian Pembicara menyampaikan pesannya secara lisan. Di sini, akting sangat harus memperhatikan suara dan gerakan-gerakan anggota KesimpulanPidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikankepada orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan dihadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai naskah pidato harus melalui tiga kegiatan yaitu, mengumpulkan bahan,4 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1455 membuat kerangka, dan menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. Padadasarnya menulis teks pidato, ceramah, atau khitobah itu sama. teknik menulispidato saja, beberapa sistematika yang harus diketahui dalam menulis pidato. B. Kritik dan SaranDemikian makalah yang dapat saya buat dan saya sampaikan. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dalampenulisan, ataupun referensi yang kurang benar dalam pembahasan, saya mohonmaaf yang sebesar- besarnya. Dan saya menerima saran dan kritikkan daripembaca demi kebaikan bersama untuk PUSTAKAAlwisral Imam Zaidallah, 2002. Strategi Dakwah; Dalam MembentukDa’i dan Khotib Profesional, Jakarta Kalam Mulia,Dinna Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Yunianto, Agus dkk. 2013. Cara Membuat Naskah Pidato. Dayeuhluhur Buku LKS Kelas X Semester 2 Hal 23-24 Dan LKS Kelas XI Semester 1 Hal ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. .
  • oavfgo1m8b.pages.dev/209
  • oavfgo1m8b.pages.dev/264
  • oavfgo1m8b.pages.dev/353
  • oavfgo1m8b.pages.dev/26
  • oavfgo1m8b.pages.dev/192
  • oavfgo1m8b.pages.dev/90
  • oavfgo1m8b.pages.dev/200
  • oavfgo1m8b.pages.dev/231
  • oavfgo1m8b.pages.dev/377
  • dalam menyusun atau membuat naskah kontemporer aturannya adalah