Makam Imam Syafi'i atau kalau di Maps tertulis Mausoleum of Imam al-Shafi'i beralamat di Al Abageyah, El Khalifa, Cairo. Berada di sebuah komplek yang sering disebut kawasan kota mati, karena sepanjang kawasan itu adalah pemakaman.. Bagi saya yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Mesir, tentu melihat segala sesuatunya dengan antusias kadang sampai ketingkat gumunan, bagi saya semua yang
Imam Ibnu Hazm baru belajar serius ilmu agama ketika berusia 26 tahun. Ada yang bertanya pada Ibnul Mubarak, "Sampai kapan engkau belajar?" Beliau menjawab, "Sampai mati insya Allah."
Belajar di Makkah. Di Makkah, Imam Syafi'i berguru fiqh kepada mufti di sana, Muslim bin Khalid Az Zanji sehingga ia mengizinkannya memberi fatwah ketika masih berusia 15 tahun. Demi ia merasakan manisnya ilmu, maka dengan taufiq Allah dan hidayah-Nya, dia mulai senang mempelajari fiqih setelah menjadi tokoh dalam bahasa Arab dan sya'irnya.
Fiqih Imam Syafi'I adalah kombinasi antara ahli logika, yaitu golongaan Abu Hanifah dan fiqih ahli hadis yaitu golongan Malik. Pada setiap golongan ini terdapat jalan tersendiri dalam memahami, menalar, dan mengambil kesimpulan.
.